 |
| Bapak Razali |
Banda Aceh — Meskipun dana diyat bagi para korban konflik di Aceh telah disalurkan beberapa bulan lalu,namun sebahagian masyarakat justru mengaku belum menyentuh dana tersebut sepeserpun hingga hariini, Rosdiana (35) warga Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen.
Contohnya, ia mengaku belum menerima dana diyat sedikitpun. “Padahal seluruh proposal dan surat-surat lainnya telah diberikan sama petugas dari Badan Reintegrasi,” ujarnya kepada The Globe Journal di Banda Aceh, Sabtu (21/11) sore.
Rosdiana yang mengaku sengaja datang ke Banda Aceh`untuk mengadu kan hal ini melalui lembaga Acheh Future yang juga sebuah LSM Lokal, menyebutkan ada beberapa orang korban konfliklainnya di KecamatamKutablang yang belummenerimadana yang dimaksud.
Senada dengan itu, Husna (38) mengatakan, ia belum menerima dana. Selama ini menurut perempuan yang suaminya terbunuh saat konflik tahun 2002 silam belum pernah menerima dana reintegrasi. “Kalau masalah syarat semua sudah saya lengkapi,” ungkapnya.
Menanggapi masalah tersumbatnya bantuan untuk korban konflik di daerah itu, Razali Yusuf, Direktur LSM Aceh Future mempertanyakan tentang kinerja pihak BRA selaku penyalur dana. “Saya heran, sudah lama terbentuk, sampai hari ini masih ada korban konflik yang belum menerima dana diyat,” ujarnya penuh tanya.
Lebih jauh, Razali menyebutkan, agar pihak BRA jangan hanya memverifikasi para korban konflik berdasarkan data yang ada pada kantor kecamatan. “Akan tetapi mereka harus turun kelapangan untuk mendata ulang masyarakat agar tidak terjadi konflik baru di Aceh dan bantuan juga sampai ketangan masyarakat.Kita harus jeli dalam hal ini,” paparnya.
Disebutkan Razali, pihaknya akan selelu memfasilitasi para korban konflik yang ada di Aceh untuk memperjuangkan haknya. “Kita telah mengirimkan pesan singkat bagi korban konflik yang belum menerima bantuan agar membuat pengaduan pada kami, dan pihak kami akan memperjuangkan nasib mereka hingga maksud yang dikehendaki tercapai,” ujar Razali.
Posting Komentar