Headlines News :
Home » , » 24 wanita korban konflik trauma

24 wanita korban konflik trauma

24 wanita korban konflik trauma
24 wanita korban konflik trauma

PANTONLABU - Sedikitnya, 24 wanita dari Kabupaten Aceh Utara melaporkan, telah diperkosa oleh pihak bertikai saat konflik bersenjata terjadi di Bumi Serambi Mekah. Dominan, mereka mengalami traumatik yang mendalam, sampai-sampai tidak berani bertemu dengan orang asing.

Laporan itu diadukan ke Lembaga Swadaya Masyarakat-Acheh Feutur sejak awal tahun 2009.
“Mereka hingga kini masih trauma. Anehnya, sampai saat ini, mereka belum pernah mendapatkan bantuan sepeserpun dari Badan Reintegrasi Aceh, baik bantuan untuk penyembuhan dari rasa trauma maupun bantuan pemberdayaan ekonomi,” kata Razali Yusuf, Ketua Aceh Feutur Pusat, tadi pagi.
Ke-24 perempuan korban pemerkosaan dan pelecehan seksual itu yakni Latifah, Nur Asiah, Sakdiah, Nur Lela, Nur Aini, Nurhayati, Waidah, Zakiah, Fatimah, Nilawati, Hanisah, Nur Azizah, Asiah, Mariana, Mariani, Husna, Hariati, Zubaidah, Mariati, Syamsidar, Syakdiah B, Sabiyah, Radiah, Razanah. Usia mereka saat diperkosa paling muda 11 tahun dan paling tua 40 tahun.
Menurut Razali, data aduan itu telah diperlihatkan kepada ketua DPR Aceh belum lama ini. Bahkan, data itu juga telah pernah disampaikan kepada Ketua BRA Pusat. Namun, hingga kini, beluma ada respon.
“Mereka bilang data aduan itu cukup bagus, tapi anehnya, sampai kini belum ada tanggapan. Mereka terkesan cuek dengan kondisi ini, walau pun ada diantara korban yang hampir gila. Korban perkosaan ini butuh perhatian ekonomi dari pemerintah,” sebut Razali Yusuf yang diamini Abu Bakar, Koordinator Acheh Feutur Aceh Utara-Kota Lhokseumawe.
Untuk membuktikan, para pelapor benar korban perkosaan, Acheh Feutur memiliki personel yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi kebenaran aduan itu, dengan memanfaatkan jasa dokter. Selain itu, setelah menerima aduan, Acheh Feutur juga akan mencari data akurat dengan mewawancarai korban serta menanyai kebenaran kepada warga gampong tempat para korban tinggal.
Pesan untuk Ketua BRA Pusat di Banda Aceh, sebelum data korban konflik benar-benar valid, diminta untuk tidak mencairkan dana bantuan dalam bentuk apa pun. Ini untuk menghindari tumpang tindih pemberian bantuan.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2014. Aceh Future - All Rights Reserved
Template Created by Boeng Crew Published by Acheh Future
Proudly powered by Google